Headlines News :
Home » » Wanita Misterius dan Mimpi Buruk

Wanita Misterius dan Mimpi Buruk

Written By KAWIRIAN on Saturday, October 25, 2014 | 9:57 AM


hari ini aku mau pergi ke Yogyakarta untuk bertujuan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri. Aku ke sana sendirian, karena aku pengen jadi seorang yang mandiri. Sebelum berangkat, aku menelpon bibi ku yang berada di Jogja untuk mengabarkan bahwa aku akan ke Jogja hari ini. Karena sebelumnya aku tidak mengetahui kota  Jogja itu seperti apa. Lalu aku langsung menekan tombol Hp ku.
“Hallo, Bi”. Sapaku.
“Hallo, ada apa Nu?”
“Aku hari nih ke Jogja, entar tunggu aku di bandara ya?”
“Ohh, iya.”
“Oke, makasih.”. Tut tut tut. Telpon terputus.
Jam pun menunjukkan pukul 10.00 WIB. Mobil pun sudah menunggu didepan rumah. Aku pun langsung bergegas berangkat . aku juga berpamitan kepada kedua orangtua ku.
            “Yah, bu, aku berangkat dulu yaa… jaga kesehatan”
            “Hati-hati ya nak”. Serentak mereka menjawab.
Aku pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca dan langsung naik mobil milik Ayah itu.
Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke bandara. Jadi selama ku di mobil aku sambil mendengarkan musik. Sebentar-bentar  aku melihat keluar jendela. Aku seperti melihat seorang wanita yang melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku pun heran, mataku tetap melihat keluar sampai dia jauh dan hilang. Karena keanehan ku, si pakde langsung bertanya kepadaku
“Ada apa den?” tanyanya serius.
“Ohh nggak ada apa-apa kok pak?” sambil bertanya-tanya dalam hati.
***
Akhirnya sampai juga di bandara. Aku turun dari mobil dengan koper ku yang berat di bawakan oleh pakde. Aku pun berjalan memasuki bandara yang besar itu. Lalu aku bertemu dengan wanita itu lagi. Aku pun heran, lalu aku bertanya kepada pakde.
“Pak, itu wanita yang ku lihat tadi?” sambil menunjuk ke arah wanita itu.
“Mana Den, nggak ada orang di sana!” bingung.
“Itu pak… masa nggak liat”. Dengan nada tinggi.
“Pakde nggak liat ada orang di sana?” Heran.
“Ahh sudahlah!!” kesal.
Lalu aku lanjutkan langkah kaki ku lagi. Sambil melangkah, aku slalu bertanya-tanya “siapa wanita itu, siapa wanita itu”.
            Karena pesawatnya baru Take Off setengah jam lagi, aku pun nggak mau menunggu lama. Aku langsung menuju ke pesawat dan lebih menunggu di dalam sana. Ku suruh Pakde membawakan koper ku yang berat itu.
            Setelah menaiki anak tangga dan belum memasuki pinrtu pesawat, aku sempat melambaikan tangan kepada Pakde sambil tersenyum. lalu aku melihat wanita itu lagi, yang tadinya aku senyum sekarang terhenti tersenyum. Langsung aku bergegas masuk ke pesawat dan mencari tempat duduk yang bersebelahan dengan jendela.
Ku ambil iPod dari kantong ku untuk mendengarkan musik sejenak. Lalu ku enjot-enjot kursi yang aku duduki itu dengan sekuat-kuatnya. Lalu keluarlah sebuah per kecil. Aku pun takut dan langsung pindah kedepan. Kursi yang sekarang aku duduki ini, ternyata tidak memiliki sabuk pengamannya. Tapi aku tidak akan pindah karena aku yakin pesawat ini aman. Sambil membuka sneck yang ku bawa dari rumah dan sengaja untuk bekal di pesawat nanti. Ternyata di dalam sneck itu aku mendapatkan sebuah sticker bergambarkan cartoon spongebob. Aku pun heran karena baru kali ini aku mendapatkan hadiah dengan sneck yang sama. Lalu Pramugari itu berbicara
“Perhatian perhatian para penumpang, 5 menit lagi kita akan segera Take Off. Mohon para penumpang segera memasang sabuk pengaman yang ada di sebelah kiri anda”. Sambil menggerakkan ke dua tangannya.
Lalu Pramugari itu mendekati ku untuk menyuruh pindah dari kursi yang ku duduki itu ke kursi yang ada sabuk pengamannya. Tetapi aku tidak mau, karena aku sudah nyaman dengan kursi ini.
            5 menit pun berlalu, akhirnya pesawat pun Take Off. Getaran pun mulai terasa, lama-lama makin kuat. Aku pun tak sanggup menahan getaran itu. Lalu getaran itu berhenti karena sudah di ambang langit. Sebentar getaran itu terasa lagi, lama-lama makin kuat getarannya. Para penumpang semua panik. Tas-tas dan koper-koper yang diletakkan di lemari dek pesawat, semuanya berhamburan keluar. Oksigen dari dek pesawat pun juga ikut keluar. Semua penumpang mengambil kantong oksigen itu untuk menahan sesak karena getaran itu. Tiba-tiba saja dinding pesawat bolong karena getaran itu. Kursi-kursi yang telah di bauti itupun lepas karena tidak sanggup menahan kuatnya angin dari luar dan terlempar keluar bersama penumpang. Aku masih di dalam pesawat karena aku berpegangan sangat kuat. Lalu api muncul dari depan pesawat masuk ke ruang penumpang menyambar kami semua dan akhirnya “Duuuaaaarrrrrrrrrrrrrrrrr……” terdengar keras dari langit. Dan….
            Aku pun terbangun dari tidur ku, ternyata aku ketiduran saat mendengarkan musik. Tubuh ku langsung keringat dingin. Aku tidak tahu apa yang terjadi dalam mimpi ku. Untuk meyakinkannya, ku coba mengulang ke jadian dalam mimpiku dengan mengenjot-enjotkan kursi, dan ternyata keluar sebuah per kecil. Tidak hanya itu aku pun melihat kursi di depan dan ternyata kursi itu tidak memiliki sabuk pengaman. Aku pun langsung pucat dan keringat dingin. Ada satu lagi, di dalam mimpi aku membuka sebuah sneck yang berhadiahkan sebuah sticker bergambarkan cartoon Spongebob. Lalu aku ambil sneck itu dari dalam tas ku. Dengan tangan bergetar aku membuka bungkusnya. Setelah terbuka aku mencari sebuah sticker itu, dan ternyata aku memang mendapatkan sticker itu. Tidak hanya itu, ternyata sticker itu bergambarkankan cartoon Spongebob.
            Di saat aku sedang panik, Pramugari itu ingin memulai bicara
            “Perhatian perhatian para penumpang, 5 menit lagi kita akan segera….”
            “Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk……” langsung aku memotong pembicaraan Pramugari itu sambil berteriak dengan suara keras. Semua penumpang tertuju kepadaku. Dan bertanya-tanya bahwa aku ini di anggap sudah gila. Aku pun terengah-engah.
            “Pesawat ini akan segera meledak, jadi di harapkan semuanya membatalkan kepergian kalian” kataku. Sambil berjalan keluar membawa sebuah koper.
            Sebagian orang ada yang ikut dengan ku. Dan sebagiannya lagi tetap di pesawat itu. Dari awal perasaan ku hari ini tidak enak.
Ternyata Pakde masih berada di bandara. Lalu aku meminta Pakde untuk segera pulang. Pakde pun merasa kebingungan dan heran melihat tingkah laku ku.
“Den, den, tunggu. Kenapa pulang?” sambil berlari mengejar ku. Bergegaslah aku untuk keluar dari bandara dan menuju ke mobil untuk menghilangkan rasa takut ku sejenak.
***
Setelah di tengah perjalanan menuju pulang, terdengarlah suara besar seperti bom dari langit. Ternyata benar apa yang ada dalam mimpi ku tadi itu benar-benar kenyataan. Mobil pun berhenti dan aku langsung turun dari mobil. Dan melihat ke langit sambil menangis. Semua orang yang ada di sekitar pun melihat ke langit.
“Subhanallah… alhamdulillah Raden selamat”. Kata Pakde.
Aku pun tersenyum kepada Pakde sambil memeluknya. Lalu kami lanjutkan lagi perjalanan menuju pulang. Tiba-tiba saja aku bertemu dengan wanita misterius itu. Lagi-lagi dia melambaikan tangan padaku. Aku juga melambaikan tangan padanya sambil tersenyum. Dia tersenyum balik padaku. Dan seketika itu pula dia menghilang.

Share this article :

0 komentar:

follow @kawirian

Plurk

 
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kawirian | Fire Available Now - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Kawirian