Headlines News :
Home » » Ikut SNMPTN = fail !

Ikut SNMPTN = fail !

Written By KAWIRIAN on Saturday, October 25, 2014 | 9:50 AM



“Ya Allah… semoga saja aku lulus yang undangan SNMPTN itu”. Sambil merenung didalam kamar.
Aku adalah anak IPA yang mendapat ranking 5 dan beruntung yang mendapatkan undangan SNMPTN. Dari ranking 1 s/d ranking 9 diambil sebagai undangan SNMPTN dan terserah mau masuk Perguruan Tinggi dimana saja. Tapi diseleksi lagi. Karena beribu-ribu orang yang mendapatkan undangan itu. Di undangan itu, disuruh memilih dua Universitas dan masing-masing tiga Jurusan. Dan aku sudah mengisinya. Dikolom pertama, aku mendaftar di Universitas Jambi dengan Jurusannya yaitu; FKIP Bahasa Indonesia, FKIP Biologi, dan Agreteknologi. Dan dikolom yang kedua, aku mendaftar di Universitas Andalas dengan Jurusannya yaitu; Farmasi, Pendidikan Biologi, dan Dokter Gigi.
            Di sekolah, ada lagi undangan dari Universitas Jambi yang namanya Jalur Penjaringan Khusus Pemanduan Minat (PKPM). Pertama aku agak berminat dengan undangan tersebut. Sebelumnya kepala Sekolah mengatakan bahwa
“Bagi yang sudah mengikuti Undangan SNMPTN ini, jangan coba-coba kalian mendaftar di Universitas lain, karena jika kalian nanti lulus di undangan tersebut dan kalian nggak mau masuk di undangan itu, maka orang sana nggak mau memasukkan nama SMA 2 ini lagi. Jangan sampai adik-adik kelas kalian yang tidak bisa mencicipinya. Dan jangan buat sekolah kita malu”. Itu terbayang-bayang terus dikepalaku. Aku berfikir seandainya aku yang melakukannya. Apakah nama baik ku selama ini akan hancur di SMA 2 ini.
Entah kenapa Kepala Sekolah mengizinkan kami yang sudah ikut Undangan SNMPTN itu diperbolehkan untuk mendaftar undangan yang dari Universitas Jambi. Aku belum mendaftar saat itu, karena aku meminta izin dulu dengan Bapak ku.
Sepulang sekolah. Di rumah.
“Pak, di sekolah ada undangan lagi dari Universitas Jambi. Aku daftar dak?”
“Undangan apa?” sambil memasukkan nasinya ke mulut. Karena saat itu sedang makan siang.
“Undangan PKPM”
“Yang undangan kemaren tu tak jadi ya”
“Jadilah, tapi belum lagi pengumumannya. Tanggal 18 Juni”.
“Serahlah kau kalau mau masuk, tapi Bapak tak mau kalau yang besogok-sogok tuh. Bapak tak mau berdosa. Bapak udah minta ampun sama Allah” dengan lentingan ceramahnya yang dikit. Aku pun tersenyum sebagai jawabannya.
*          *          *
Esok harinya di sekolah.
“Pak, saya daftar juga yang jalur PKPM itu” dengan menemui Wakil Kemahasiswaan di ruang Guru. Karena saat itu juga aku bersama temanku. Yang juga saat itu ikut mendaftar jalur PKPM.
“Ohh… ini tolong di isi dengan menggunakan pensil. Bawa pensil nggak? Sambil menyerahkan formulir dan buku petunjuk PKPM.
“Aduuhh… nggak bawa, pak? Kataku sambil menepuk jidat.
“Bapak nggak punya pensil juga nih. Ya udah ngisinya dirumah aja. Entar kalo nggak ngerti cara ngisinya bisa dilihat di buku petunjuk ini”. Sambil menunjuk buku petunjuk tersebut.Sesampai dirumah, aku langsung mengisi formulir tersebut. Aku memilih 3 jurusan lagi yaitu; FKIP Bahasa Indonesia, FKIP Biologi, dan FKIP Fisika.
Dan aku mendapat kabar dari abangku yang mencari informasi dari temannya yang kuliah di Universitas Jambi bahwa jika ingin lulus jurusan yang di inginkan di kenakan biaya Rp 15.000.000,00 (Lima Belas Juta Rupiah). It’s so really hurt!! Pasti bapakku tidak mau sogok-menyogok. Aku pun juga tidak mau.
*          *          *
Tanggal 18 Juni adalalah pengumuman Undangan SNMPTN. Ternyata malamnya pengumuman itu sudah keluar dimulai dari jam 19.30 WIB.
Saat itu aku sedang menonton tv bersama Bapak dan Ibu ku. Karena jam sudah menunjukkan pukul 21.00, aku langsung beranjak dari tempatku dan pergi menuju kamar. Setelah sudah masuk, ku lihat Hp ku, kali-kali ada sms masuk. Ternyata memang ada sms yang masuk sekitar dua menit yang lalu.
“Yan, coba kau lihat di Internet pengumuman hasil SNMPTN tu. Aku tak lulus”. Yang ternyata itu sms dari temanku Fera. Dan ku balas dengan cepat.
“Ahh iya apa, Fer? Masa kau tak lulus.” Masih agak ragu-ragu apa yang dikatakannya. Ku buka pengumuman itu dari Hp ku. Lalu ku masukkan nomor kodenya dan pin. Alhasil aku juga ikutan nggak lulus. Setelah itu aku sms Fera untuk menanyakan siapa aja yang lulus.
“Fer, aku tak lulus juga. Siapa aja yang lulus” sms ku. Dengan itungan detik Hp ku bergetar.
“Guntur lulus Hasil Pertanian di Unja. Katanya Erik juga lulus Hukum di Unja”. Sambil membayangkan exspresi wajahnya. Lalu tanpa fikir panjang lagi aku langsung memberitahukan tentang hal ini kepada orangtua ku. 
“Pak, pengumuman SNMPTN tu sudah keluar. Aku tak lulus”. Mendengar aku mengucapkan hal tersebut. Bapakku langsung nyebut.
“Astaghfirullah hal’aziim…. Ya udah lah kalau nggak lulus, mungkin bukan rezeki” dengan wajah yang lesu. “Temanmu siapa yang lulus”
“Guntur dengan Erik. Kalau Guntur dia lulus Hasil Pertanian di Unja, sedangkan Erik lulus Hukum di Unja. Temen aku yang juara 1 umum dan juara 2 umum aja nggak lulus” sambil menjelaskannya kepada Bapak.
“Ya sudahlah, mau gimana lagi”. Dengan suara yang agak sedikit pelan. Kulihat wajah Ibu ku yang kelihatan sedih melihat anaknya yang tidak lulus. Lalu semua terdiam. Dan aku kembali menuju kamarku lagi. Dan pergi tidur. Dan berharap semoga ini adalah bukan pengalaman buruk pertamaku.
Share this article :

0 komentar:

follow @kawirian

Plurk

 
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kawirian | Fire Available Now - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Kawirian